- Analisis tanah rutin, meliputi: tekstur, pH H2O dan KCl, bahan organik, N total, P dan K potensial, P dan K tersedia, KTK, kation dapat tukar dan kemasaman dapat tukar.
- Analisis kimia tanah khusus, meliputi: pH-NaF, CaCO3, EC (salinitas), kemasaman total dan terekstrasi, P-retensi, P-sorption, Fe, Al, Mn, Si, C (ekstrak dithionit sitrat, ekstrak oksalat asam, ekstrak pirofosfat), fraksionasi P, tekstur 10 fraksi, Ca dan Mg potensial, total unsur makro/mikro, asam humit/fulfat, kebutuhan kapur.
- Analisis uji tanah, meliputi: Tekstur 3 fraksi cara hidrometer; Ekstrak NH4 -asetat, Ca, Mg, K, dan Na, Ekstrak DTPA, Fe, Mn, Cu dan Zn; Sulfat terekstrat dalam Ca; Ekstrak air 1:5 unsur makro dan mikro.
- Analisis air irigasi, meliputi: kadar lumpur, pH, EC, kation dan anion.
- Analisis jaringan/tanaman meliputi: persiapan contoh, ekstraksi unsur makro dan mikro, unsur mikro, pengukuran unsur makro dan mikro, N-Kjeldahl, kadar abu dan silikat kasar.
- Analisis pupuk organik, meliputi: persiapan contoh, pH H2O dan KCl 1M, C-organik, Nitrogen total, ekstraksi total unsur makro dan mikro, pengukuran unsur makro dan mikro, ekstraksi tersedia (asam sitrat 2%), kadar serat, kadar abu/sisa pijar dan silikat kasar.
- Analisis pupuk anorganik/batuan mineral, meliputi : persiapan contoh, kehalusan sive mesh No 25 dan No 80, ekstraksi total, ekstraksi tersedia, ekstraksi air, pengukuran N-NH4 dan N-NO3 dan N-Kjehldhal, fosfat, asam besat, kadar silikat kasar.
Senin, 26 April 2010
Analisis Kimia Tanah
Minggu, 18 April 2010
Perencanaan Struktur Baja Tahan Gempa
Pengenalan Perencanaan Struktur Baja Tahan Gempa
Indonesia adalah negara yang rawan terhadap gempa karena berada dalam wilayah yang tingkat kegempaannyatinggi.Salah satu contoh gempa besar yang pernah terjadi di Indonesia adalah gempa bumi Padang yang terjadi pada Oktober 2009. Gempa bumi tektonik ini menyebabkan lebih ribuan korban tewas, dan beberapa gedung rusak berat. Hal tersebut disebabkan karena gempa bumi menyebabkan terjadinya pergerakan permukaan tanah di bawah struktur bangunan dengan cepat dalam arah maju-mundur sehingga menimbulkan percepatan di dasar struktur yang menyebabkan adanya gaya tambahan yang bekerja pada struktur.
Bangunan yang tidak didesain untuk mengakomodasi beban tambahan tersebut memiliki risiko keruntuhan yang besar. Oleh karena itu, bangunan-bangunan teknik sipil harus didesain secara khusus berkaitan dengan fenomena gempa. Konsep desain tahan gempa yang umum digunakan adalah konsep capacity design. Konsep ini merupakan konsep desain yang memperhitungkan distribusi momen ketika ada bagian dari struktur yang sudah mengalami leleh sehingga pada struktur akan terbentuk sendi plastis yang menyebabkan terjadinya mekanisme keruntuhan plastis.
Filosofi dasar dari perencanaan struktur bangunan tahan gempa adalah terdapatnya komponen struktur yang diperbolehkan untuk mengalami kelelehan. Salah satu aspek penting dalam merekayasa bangunan tahan gempa adalah daktilitas. Daktilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk berdeformasi secara plastik tanpa mengalami fraktur. Sebaliknya, kegetasan adalah kualitas bahan yang menyebabkan keretakan tanpa mengalami deformasi plastik. Dalam perspektif tersebut, baja struktur adalah material yang paling daktail yang secara luas digunakan dalam rekayasa material. Kelebihan properti baja tersebut menyebabkannya menjadi sering digunakan oleh para profesional.
Namun, dalam pendekatan perancangan struktur baja daktail, aspek daktilitas bahan saja tidaklah cukup untuk menyediakan performa ultimit. Sebagai contoh, pada hampir semua bangunan yang didesain sekarang, ketahanan dalam menghadapi gempa besar terkait langsung pada kemapuan sistem rangka untuk mendisipasikan energi histeretik selama terjadinya deformasi inelastik yang besar tanpa mengalami kehilangan kekuatan yang signifikan. Untuk mencapai respon daktail tersebut, seseorang harus mengenali dan menghindari kondisi-kondisi yang mengarah pada keruntuhan getas serta mekanisme disipasi energi yang handal.
Pada konsep perencanaan struktur bangunan tahan gempa harus diperhitungkan kemampuannya dalam memikul beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut, di antaranya adalah beban gravitasional dan beban lateral. Beban gravitasi adalah beban mati struktur dan beban hidup, sedangkan yang termasuk beban lateral adalah beban angin dan beban gempa.
Berdasarkan UBC 1997, tujuan desain bangunan tahan gempa adalah untuk mencegah terjadinya kegagalan struktur dan kehilangan korban jiwa, dengan tiga kriteria standar sebagai berikut:
- Ketika terjadi gempa kecil, tidak terjadi kerusakan sama sekali.
- Ketika terjadi gempa sedang, diperbolehkan terjadi kerusakan arsitektural tetapi bukan merupakan kerusakan struktural.
- Ketika terjadi gempa kuat, diperbolehkan terjadinya kerusakan struktural dan non-struktural, namun kerusakan yang terjadi tidak sampai menyebabkan bangunan runtuh.
Untuk mencapai kriteria tersebut, perencanaan bangunan struktur tahan gempa harus dapat memperhitungkan dampak dari gaya lateral yang bersifat siklis (bolak-balik) yang dialami oleh struktur selama terjadinya gempa bumi. Untuk memikul gaya lateral yang dialami oleh bangunan, struktur harus dapat memiliki daktilitas yang memadai di daerah joint atau elemen struktur tahan gempa seperti bresing, link, atau dinding geser.
Perencanaan struktur dapat direncanakan dengan mengetahui skenario keruntuhan dari struktur tersebut dalam menahan beban maksimum yang bekerja. Pelaksanaan konsep desain kapasitas struktur adalah memperkirakan urutan kejadian dari kegagalan suatu struktur berdasarkan beban maksimum yang dialami struktur. Sehingga kita merencanakan bangunan dengan elemen-elemen struktur tidak dibuat sama kuat terhadap gaya yang direncanakan, tetapi ada elemen-elemen struktur atau titik pada struktur yang dibuat lebih lemah dibandingkan dengan yang lain dengan harapan di elemen atau titik itulah kegagalan struktur terjadi pada saat beban gempa maksimum bekerja.
Untuk kedepan, semua bangunan di Indonesia haruslah direncanakan terhadap beban gempa. Sehingga apabila terjadi gempa, tidak terdapat lagi korban jiwa. Di sinilah peran seorang insinyur diperlukan. Perencanaan struktur harus dilakukan secara benar. Selain itu, proses konstuksi di lapangan juga harus dilakukan dengan benar, karena selama ini praktek konstruksi di Indonesia masih sering mengabaikan peraturan-peraturan yang telah dibuat untuk menjamin kualitas struktur yang akan dibangun.
Sabtu, 17 April 2010
SNI (Standar Nasional Indonesia)
Ok. SNI yang akan saya Share ada 3, yaitu :
- SNI-1726-2002 - Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
- SNI-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung
- SNI-2847-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
Jumat, 16 April 2010
Teknik Sipil
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah sebuah hutan menjadi kota
Civil Engineering
Teknik Sipil ( Civil Engineering) adalah Ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, renovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil termasuk profesi yang sudah berkembang sejak lama, diperkirakan sudah berkembang di Mesir kuno dan Mesopotamia antara 4000 sd 2000 SM. Adalah Pyramid Raja Djoser yang diketahui terdapat di kompleks Saqqara, diakui sebagai pyramid tertua di dunia (berusia lebih dar 4000 tahun,atau sekitar tahun 2600 SM), dibangun seorang engineer bernama Imhotep. Hasil tangan dinginnya dapat kita saksikan sampai saat ini.
Awalnya Profesi Engineer ini dimiliki oleh militer untuk membangun pertahanan, benteng, pos pos militer, jalan, jembatan dan bangunan pendukung perang lainnya. Seusai perang para engineer ini dibutuhkan untuk membangun ulang kota yang sudah hancur, menata kota lebih teratur sesusai kebutuhan. Namun akhirnya profesi ini terpisah dari militer. Civil Engineering. Ilmu yang melingkupi Civil engineering ini termasuk matematika, kimia, geologi, lingkungan hingga komputer. Semuanya memiliki fungsi penting dalam Civil engineering.
Istilah Civil Engineer sendiri dikenalkan oleh John Smeaton seorang kebangsaan inggris yang telah banyak berkarya membangun bebagai macam struktur sperti “Eddystone Lighthouse” yang dibangun tahun 1756.
Teknik Sipil sendiri terbagi beberapa cabang yaitu Struktur, Geoteknik, Manajemen Rekayasa Konstruksi, Hidrologi, Teknik Lingkungan,dan Transportasi.
Profesi Seorang civil engineer ini mencakup perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.
Palm Jumairah : Seni Engineering di Dubai
Perkembangan teknologi menuntut profesi Civil Engineering tidak hanya berurusan dengan proyek bangunan, tetapi diharuskan memahami bidang lainnya seperti halnya informatika; Komputasi, yang memungkinkan untuk memudahkan kelancaran suatu proyek dalam Analisis dan Design, dan Arsitektur. Sebutlah misalnya pemodelan bangunan dengan AutoCAD, Manajemen proyek dengan Primavera atau MS Project, Analisis struktur akibat beban gempa, Beban Angin, Beban bergerak dan lainnya, smua itu dapat dimodelisasi dengan bantuan Komputer. Hal ini tentu akan mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan struktur. Hasilnya tahun 1960 sd 70-an, Proyek komputasi pertama kali digunakan untuk mendesign Sydney Opera House.
Sulit dibayangkan bagaimana Bangunan – sperti Burj Dubai, Petronas, Taipei 101 – dapat dimengerti dibangun tanpa Analisis komputer.
Cabang-cabang ilmu teknik sipil
- Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
- Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.
- Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
- Hidrologi: Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, irigasi, waduk/bendungan(dam), kanal.
- Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.
- Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.
- Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.
Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang mempengaruhi jalannya proyek.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.